Jadi diri sendiri untuk sentuh hati banyak orang

Orang-orang mengenalnya sebagai pria “Meme”. Lewat meme-meme yang dibuat dan dibagikan di Instagram, kakak dari Gamaliel dan Audrey Tapiheru ini menarik perhatian banyak netizen. Sejumlah meme-nya bahkan dibagikan lagi oleh orang-orang ke Facebook mereka.

Christofer Tapiheru adalah nama yang diberikan oleh kedua orangtua kepadanya. Secara penampilan, gayanya santai sekali layaknya anak muda kebanyakan. Tapi, siapa menyangka bahwa ia adalah seorang youth pastor.

 

maxresdefault

Illustrasi : Christofer Tapiheru (Jawaban.com)

 

 

Mengenai penampilan, Christofer punya alasan tersendiri melakukan hal itu. Baginya, ia hanya ingin menjadi diri sendiri.

“Kalau menjadi rapih memenangkan lebih banyak jiwa, gue akan menjadi rapih. Kalau jadi gue sendiri, jadi relate ke banyak orang, gue jadi diri gue sendiri. Tuhan ciptakan gue kayak gini, jangan sampe kita dress to impress. Sesuatu yang real, itu tadi effortness. Kalau elo real, orang akan ngerasa,” ujar Chris.

Bagi Chris, orang-orang (khususnya orang yang ia layani di gereja) bukan mencari orang yang sempurna, tetapi mereka mencari orang yang nyata/apa adanya. Jika kita melakukan itu, mereka pasti akan mendengarkan kita.

Perkenalan Chris sendiri dengan media sosial diawali dari keinginannya untuk membuat kutipan-kutipan yang suka dilakukannya. Daripada hanya jadi konsumsi pribadi, ia berpikir untuk membagikannya kepada orang lain.

Ia secara pribadi tidak berpikir bahwa orang-orang di medsos akan begitu menyukai apa yang dibagikan. Ia merasa itulah keresahan hatinya, itulah yang dirasakannya, yang tidak perlu dibungkus dengan sesuatu yang lain sehingga tampak bagus.

Ia justru terkejut orang-orang memberikan respon positif atas apa yang dipostingnya di Instagram. Beberapa orang bahkan menilai apa yang disampaikan olehnya lewat meme adalah seperti apa yang mereka pikirkan, yang berhubungan dengan kehidupan mereka juga.

Chris sendiri mengakui setelah bertahun-tahun bergelut dengan karir, pada satu waktu ia akhirnya memutuskan untuk terjun ke dunia pelayanan gereja sepenuhnya. Itu bukanlah sesuatu yang mudah baginya. Tetapi, kerinduan dan kehausannya untuk melihat banyak orang berjumpa dengan Tuhan membuatnya untuk mempertimbangkan untuk mengambil keputusan yang tidak lazim bagi orang-orang sebayanya.

Puji Tuhan, istri mendukung. Ia justru mendorong untuk merealisasikan keputusan Chris itu segera. Seperti mendapat konfirmasi dari Tuhan, akhirnya Chris mengundurkan dari pekerjaannya dan memilih untuk sepenuhnya melayani Tuhan di gereja.

Keputusan itu tidak pernah Chris sesali sampai hari ini. Dengan apa yang Tuhan telah berikan di dalam dirinya, ia menyentuh hati dan pikiran banyak orang lewat pesan-pesan yang dibagikannya, baik itu di belakang mimbar maupun di dunia maya.

 

Sumber : Jawaban.com

Mengerti Isi Hati Tuhan dari Film The Shack

Mengerti Isi Hati Tuhan dari Film The Shack

The Shack 2017

Dari sekian film kristen yang saya tonton mungkin Film The Shack memiliki dampak yang bagus buat saya, karena dari film tersebut membuat saya sangat terberkati. The Shack sendiri menggambarkan sebuah keluarga yang bahagia, selalu mengandalkan Tuhan dan Seorang ayah yang mencintai anak-anaknya, tetapi tidak semuanya berjalan dengan bahagia.

Ringkasan

Mack (Sam Worthington) adalah ayah yang bermasalah dengan masa lalu. Saat dalam perjalanan berkemah keluarga, anak perempuan Mack diculik saat dia menyelamatkan anaknya yang tenggelam di sungai. Polisi menyimpulkan bahwa putrinya dibunuh oleh seorang pembunuh berantai di gubuk, tapi polisi tidak menemukan tubuhnya.


Waktu berlalu, Mack menemukan sebuah catatan di kotak suratnya yang memintanya untuk kembali ke gubuk tempat anak perempuannya terbunuh. Suratnya ditandatangani oleh “Papa”, yang merupakan nama panggilan uniknya ketika menyebut Tuhan.

Mack yang curiga tidak memberi tahu siapa pun tentang catatan tersebut kecuali teman dan tetangganya, Willie (Tim McGraw), dan pergi ke gubuk sementara keluarganya pergi berlibur. Awalnya dia tidak menemukan siapa-siapa di sana, tapi seorang pria yang lewat mengajaknya berjalan.

Ternyata pria itu adalah Yesus dan Dia membawa Mack ke sebuah pondok gunung yang indah dan bertemu dengan ” Trinitas :” “Papa,” digambarkan sebagai wanita ibu (Octavia Spencer), Roh Kudus, digambarkan sebagai wanita misterius misterius bernama Sarayu dan Tuhan Yesus sendiri.

Sewaktu Mack tinggal disana, mereka menuntunnya dalam perjalanan iman dan pengampunan untuk melepaskan kepahitan yang sudah dialaminya.

Review Film The Shack

Keluarga tersebut mengalami kejadian yang cukup pahit dan membuat ayahnya untuk menjauh dari Tuhan karena anak kecilnya meninggal karena pembunuhan. Ayahnya mengalami sebuah frustasi karena Tuhan tidak menjawab doanya, hingga suatu ketika ia dipertemukan dengan Allah, Anak dan Roh Kudus kemudian sang Ayah sungguh marah besar kepada Allah karena menganggap Tuhan mengabaikan anaknya yang paling disayanginya meninggal.

Kemudian dari sisi lainnya sang Ayah diajarkan untuk mengenal lebih dalam bagaimana cara kerja Allah yang terutama sebuah kasih yang begitu besar yang belum dipahami sang Ayah. Dari pengalaman bersama Anak (Yesus) hingga Roh Kudus sedikit demi sedikit sang Ayah memahami sebuah kenyataan yang lebih indah daripada kepahitan yang dialaminya yaitu Kasih.

Trailer

Informasi

Film ini juga akan menggambarkan sebuah trinitas yang berdasarkan jenis kelamin, mungkin menurut pemahaman anda salah, tetapi saya rasa itu tidak menjadi masalah karena ini sebuah film dan yang saya tekankan bukanlah dari sisi kelamin wanita atau pria pada dasarnya kita tidak tahu hal-hal sorgawi, tetapi sebuah pengertian bahwa Tuhan bekerja melalui kasih dan bukan rancangan kecelakaan.

Tuhan Yesus Memberkati

Sumber : (Shandy/Kitaterang.com)

Berharganya kata Peduli

Peduli dengan sesama adalah memperhatikan dan memahami sesama manusia. Peduli terhadap sesama adalah hal manusiawi yang kini menjadi sikap langka yang harusnya di lestarikan. Di Era modern seperti ini masyarakat cenderung hidup individual terutama masyarakat di kota-kota besar. Hal ini di karenakan tuntutan hidup yang semakin tinggi dan Masyarakat berlomba – lomba untuk mengejar target agar hidupnya dapat lebih baik dari hidup orang lain.

Dapat diakui semangat dan daya juang tinggi untuk orang yang terdekat dan tersayang seperti keluarga. Di luar itu mereka tidak akan peduli. Niatnya mungkin baik, “Membahagiakan keluarga” tetapi kita hidup di dunia ini kan tidak selamanya dengan keluarga, tentu ada interaksi dengan masyarakat luar walaupun dalam pikiran kita mereka tidak berarti untuk kita.

Banyak dari mereka yang kurang peduli terhadap lingkungan dan mementingkan urusannya masing-masing. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan sosial dalam masyarakat. Padahal kepedulian terhadap sesama akan memberikan dampak positif tak hanya untuk orang di sekitarnya namun juga untuk diri kita sendiri. Rasa peduli dapat digunakan sebagai alat pemersatu.

Permasalahan yang dihadapi orang lain dengan tujuan kebaikan, memberikan kenyamanan kepada orang lain, dan saling berbagi yang sebaiknya dilakukan dengan tulus, tidak memandang martabat, derajat dan memilih – milih siapa yang akan di bantu, karena pada dasarnya semua derajatnya sama di mata Sang Pencipta. Namun sayangnya tidak jarang dari kita yang dimintai tolong akan menolak untuk membantu dan tidak jarang juga kita menghindari, contohnya saja Calon-calon atau partai – partai yang hendak mencari nama di mata masyarakat. Mereka membantu rakyat demi memperoleh kemenangan dan berjanji akan membantu lebih maksimal setelah menang.

Kenyataanya setelah menang mereka lupa dengan janji – janji manis yang dilontarkan, bahkan rakyat kecil di pinggiran dan daerah terpencil nyaris tak tersentuh. Sungguh ironis yang benar – benar terjadi di negeri ini. Padahal dari mereka yang kotor dan tidak berpakaian rapi yang membuat mereka menjadi pejabat atau penguasa besar. Tidak heran di butakan oleh uang yang bertaburan, sehingga lupa akan janji-janji manis itu.

225-ilustrasi_meme_praktik_korupsi_

Ilustrasi : Meme praktik politik

 

Tak ada rasa peduli ka kamu ? Jangan munafik dalam selimut Agama saja. bila taat dengan selimut yang kamu kenakan buktikanlah itu ? dengan menjawab dan dengar beberapa keluh kesah mereka. jangan biarkan mereka menangis di bawa hujan dan panas pengharapan yang tak kunjung mereka dapati.

 

Contoh lain yang tak jauh dari diri kita yaitu diri kita sendiri yang sebenarnya juga kurang miliki sikap peduli. Hal kecil seperti membuang sampah di jalanan merupakan sikap ketidakpedulian terhadap sesama pengguna jalan dan petugas kebersihan jalan. Padahal Mudah untuk dilakukan, namun mungkin efek dari Jaman now makanya masih saja bawa gengsi dan ego ke mana-mana, itulah faktor kemunduran anak-anak muda jaman sekarang, bukannya lihat hal semacam itu sebagai hal kecil  yang mestinya di lakukan, malah anggap hal itu besar dan memalukan untuk di lakukan.

buang sampah sembarangan denda 30 juta garuttoleran

Ilustrasi : Rebanas.com

 

Manusia yang di ciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna harusnya memiliki sikap kepedulian yang paling tinggi kepada sesamanya dan lingkungan. Namun demikian meskipun manusia makhluk yang paling sempurna, manusia tetap tidak akan bisa hidup sendiri. Manusia memiliki rasa saling ketergantungan yang sebaiknya diimbangi dengan rasa peduli yang di wujudkan dalam aksi nyata, bukan sekedar berkata “aku peduli” dan manusia haruslah manusiawi.

 

 

 

Rumah Kosong Rawan di Curi, Hati Kosong Rawan di Kuasai Iblis

Ada seorang gembala yang meninggal di tengah perjalanan misinya. Ia adalah seorang gembala asal Inggris yang sedang melayani di India. Tidak lama setelah kematiannya, para tetangga berdatangan ke rumah misionaris itu dan mulai merusak jalan masuk rumah. Barang-barang peninggalannya pun habis di ambil oleh orang-orang tersebut.

Hal ini kemudian sampai ke telinga rekan gembalanya. Mengetahui hal ini, ia kemudian menempelkan secarik kertas yang bertuliskan kalau rumah ini akan ditinggali oleh seorang misionaris yang lain. Setelahnya, para tetangga tidak lagi berdatangan untuk mencoba mengambil harta peninggalan sang gembala tersebut.

Kita juga sering mendengar kalau ada banyak pencuri masuk pada saat kondisi rumah yang kosong. Biasanya, mereka akan merusak bagian rumah agar bisa dimasuki secara paksa sehingga mereka bisa meneruskan tindak kejahatannya tersebut.

Sama seperti halnya hati kita, jika kita membiarkannya kosong, tentu saja akan ada pencuri yang mencoba untuk mendobrak pintu dan mengambil apa yang berharga dari dalam diri kita. Dalam Matius 12:43-45, “Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatkannya.

Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam disitu. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini.”

Yesus mengatakan kalau ada roh jahat yang sudah keluar dari seseorang, maka ia akan mengembara ke tempat-tempat yang tandus untuk mencari perhentian. Jika ia tidak menemukannya, maka roh jahat akan datang kepada orang tersebut kembali. Bahkan dijelaskan disini kalau roh jahat datang dan melihat orang tersebut bagaikan rumah yang kosong, bersih dan tertata rapi.

Saat roh jahat sudah merasa nyaman dalam hati tersebut, ia akan keluar dan mengajak tujuh roh lainnya untuk berdiam dalam hati orang tersebut. Bukankah ini akan membuat keadaan jauh lebih buruk daripada semula?

Yohanes Pembaptis telah banyak mengembalikan orang-orang kepada Tuhan. Namun hal ini tidak kemudian membuat orang-orang yang sudah dibaptis menjadi terisi dengan kehadiran Yesus. Orang-orang yang telah di baptis oleh Yohanes tidak menerima Yesus sebagai Mesias yang telah dijanjikan oleh Bapa. Inilah yang membuat keadaan mereka menjadi lebih buruk.

Kita sebagai orang percaya mengetahui kalau kehidupan kita telah ditebus oleh darah Yesus. Segala kesalahan, dosa dan kejahatan telah dihapuskan atas kita. Hal ini seharusnya membuat kita semakin haus dan lapar akan kehadiran Yesus dalam kehidupan ini.

Hati yang kosong ibarat sebuah rumah yang banyak diincar oleh pencuri. Katakan kepada Yesus untuk terus mengisi hati ini dengan kehadirannya. Caranya adalah terus membaca firman Tuhan, berdoa, beribadah dan bersekutu dengan saudara-saudara seiman.

Sumber : jawaban.com

Tren Milenial dan Musik Milenium

1. Tren Milenial 

Fenomena anak muda atau remaja zaman sekarang menunjukkan potret kehidupan mereka kini. Munculnya para anak muda kontroversial yang justru jadi panutan generasi muda salah satunya. Mulai dari cara berbicara

Foto kekinian

Ilustrasi/ini gaya gue

sampai penampilan yang dirasa jauh berbeda dengan anak muda zaman dulu. Tak heran jika akhirnya banyak gaya anak muda yang jadi bahan perbincangan masyarakat.

Memang sangat dipengaruhi oleh gaya orang luar negeri dikarenakan mudahnya akses untuk melihat gaya penampilan dari media sosial. Karena adanya media sosial juga, anak-anak zaman sekarang lebih perhatian kepada gaya busana yang dipakai untuk diuploadnya ke media sosial pribadi, sebut saja instagram yang digunakan untuk memamerkan gaya busana yang dipakai hari ini atau biasa disebut ootd (outfit of the day).

Apabila salah satu kebudayaan yang bertemu mempunyai taraf teknologi yang lebih tinggi maka yang terjadi adalah proses imitasi yaitu peniruan terhadap budaya lain. Mula-mula unsur-unsur tersebut ditambahkan kebudaya asli namun lambat laun kebudayaan asli diubah dengan kebudayaan asing tersebut.

Maka itu rasa bangga dan kepedulian melestarikan budaya kurang tertanam di generasi muda Indonesia saat ini. Minat mereka untuk memperlajarinya kurang. Mereka lebih tertarik belajar kebudayaan asing. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya informasi kekayaan yang dimiliki Bangsa Indonesia. Padahal Indonesia memiliki tujuh warisan budaya, tiga di antaranya warisan budaya dunia.

2. Musik Milenium 

Seiring berjalannya waktu musik-musik masa lalu yang terkenal dengan ciri khasnya perlahan-lahan mulai pergi menjauh. Salah satu hal yang menjadi perbedaan musik jaman sekarang dengan jaman dahulu adalah perbedaan tren yang ada. Tak dapat dipungkiri, musik memang selalu berkembang, begitu pula dengan tren yang ada. Saat ini, paling tidak ada beberapa jenis tren musik yang masuk di dalam industry musik, dan “laku”, yang sangat berbeda jauh dengan musik jaman dahulu.

Saat ini, musik lebih banyak didominasi oleh tren pop, rap, dan juga dangdut (untuk di Indonesia). Tren pop dan juga rap ini dapat terlihat dari berbagai macam musik berskala internasional, yang banyak menggunakan model – model musik bergenre pop yang

Musik

Ilustrasi/Dulu pake ini

bercampur dengan rap, dan beberapa juga banyak dikombinasikan dengan genre electric music. Tren musik saat ini membuat banyak DJ yang bermunculan dan terkenal. Padahal, musik jaman dahulu, DJ yang mengeluarkan musik untuk skala internasional tidaklah setenar sekarang. Hal ini memang disebabkan oleh perbedaan tren. Untuk musik jaman dahulu, tren yang ada kebanyakan adalah pop dan juga rock (baik rock n roll, alternatives, hingga metal). Lagu pop banyak didominasi oleh band, boyband, ataupun soloist dengan tema percintaan namun dengan lirik yang dalam dan benar – benar menempel di hati para pendengarnya. Begitu pula dengan rock, musik yang cenderung keras ini juga menjadi tren pada jaman dahulu, kira – kira tahun 60-an hingga 90-an.

Menurut kalian apakah kita mesti ikut tren? tanpa di sadari kita di butahkan secara perhalan-lahan.

silahkan komentar.

Injil yang membebaskan

Peradaban di Papua tidak bisa terlepas dari sejarah perjalanan pekabaran Injil di Papua. 5 Februari 1855 pemuda muda asal Jerman Carl Willem Ottow dan Johann Gottlob Geissler tiba di pantai pasir putih Pulau Mansinam. Proses pekabaran Injil penuh dengan tantangan yang begitu berat. Suka dan duka dilaluinya. Pada akhirnya Ketabahan kedua penginjil ini berbuah manis.

Selain Injil, para misionaris (Ottow & Geissler dan yg datang sesudahnya) dari Eropa membuka sekolah-sekolah agar manusia Papua berpendidikan dan mengatur dirinya sendiri sesuai perkembangan zaman. Juga, selain sekolah dan Injil, mereka (misionaris) juga membuka pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai dengan konteks budaya setempat.

Tak bisa dipungkiri bahwasanya pembangunan di Papua dimulai dari pekabaran Injil yg di mulai oleh dua misioanari tadi (Ottow dan Geissler). Karena mereka selain mengabarkan Injil, mereka juga mendidik orang-orang Papua dan menjalankan pelayanan kesehatan. Itulah definisi saya tentang “Injil yang membebaskan”, yaitu Injil yang memuaskan Rohani juga melengkapi kebutuhan jasmani agar hidup orang-orang Papua lengkap/utuh. Itulah pekabaran Injil mula-mula yang di Injilnya dikabarkan sesuai dengan kebutuhan orang-orang papua pada saat itu. Dan saya rasa itu adalah pekabaran Injil yg revolisioner.

Gereja Sekarang buat?

Apakah sekarang Gereja Missioner–Revolusioner? Tidak tau. Pokoknya tak bisa dipungkiri bahwa Gereja di Papua sudah banyak sekali. Terlalu banyak dan mempunyai misi masing-masing. Tapi kok anak-anak Jalanan yang seperti ayam yang tidak punya induk makin banyak, bukankah gereja ada untuk mengayomi, melindungi umat? Dan marah (berteriak/bersuara) ketika umatnya diperlakukan tidak adil? Pertanyaan-pertanyaan itu semua membuat saya teringat (terganggu) dengan tuduhan karl Marx bahwa Agama hanyalah “obat penenang” bagi rakyat. Mungkin mengganggu (atau merasa bodo?)

Gereja sekarang yang menurut saya hanya berfokus (terjebak) pada theologi kemakmuran telah gagal melihat masyarakat (umat) yang menjadi sebuah permainan sistem penguasa yang menindas umatnya. Adanya anak-anak jalanan: yang isap aibon, ganja, narkoba dll adalah sebuah hasil dari kesenjangan Ekonomi-politik bangsa ini. Bukan saja mereka melakukan hal-hal ini (isap aibon, ganja dll) adalah karena masalah jiwa dan rohani mereka semata. Oleh sebabnya Gereja sebagai institut yang membebaskan (sesuai amanat Injil) maka gereja harus melihat persoalan ini dari akarnya, yaitu dengan bersuara tegas mengambil langkah-langkah yang mungkin tidak netral seperti yang dilakukan oleh para imam-imam katolik di Amerika Latin di abad ke 20 yang dengan tegas melakukan perlawanan terhadap dosa sosial yg terdapat dalam sistem negara yang bobrok. Gereja mesti keluar dari zona nyaman dan mulai jelih dengan melihat realitas sosial.

Gereja itu dibumi, dan masih akan terus mengabarkan pemberitaan Injil. Karena Gereja itu dibumi maka gereja itu Rasional, dan tentulah akan terganganggu terus dengan pernyataan Karl Marx “Agama itu Candu Rakyat”
Selamat memperingati hari pekabaran Injil di tanah Papua yang ke 163.

TUHAN YESUS Memberkati kita sekalian

.