September Kebalu

Tidak terlalu pagi. Dan tidak seperti pagi biasanya,
aku terbangun dari tidur pulas. Pikiran bawah sadar mengantarkan ku pada kesunyian yang hakiki.
Matahari yang malu-malu menampilkan sinarnya,
amarah awan menutupi membikin gelap gulita di Daerah Swis.
Rintikan hujan turun dengan perlahan membawaku pada ketenangan dan pada-Nya kita bernaung. Melemparkan segala keresahan juga kebahagiaan.

Ada yang mengharapakan dewasa,
Ada yang berkeinginan sukses,
Ada yang butuh perlindungan,
Ada yang mencari keheningan, dan

Masih banyak lagi yang merindu keinginan-keinginan ; seperti kembali menjadi kanak-kanak,
menjalankan aktifitas sesuka hati, mungkin itu menjadi keinginanku sekarang.

Aku tak mau terganggu, aku hanya mau melakukan hal-hal menyenangkan selain membayangkan kita berpelukan.

Seandainya. aku bisa, sekedar untuk menikmati,
sebab hanya dengan hal-hal demikian aku merasa aman juga damai.

Seperti burung yang berterbangan,
mencari makan sendiri dengan segala kebebasannya, yang tak dibatasi.
Aku pun ingin menjadi ; layaknya burung-burung itu.
Pergi, tanpa apapun dengan pemikiran sendiri berlari menuangkan segalanya.

Sementara, dilemari dan diruang itu,
engkau terus menjaga barang-barang kesayanganmu keluarga besar alat-alatelektronik,
berpasang cangkir yang tak mengenal teh dan kopi,
bedak lipstik dan teman-temannya yang menempel pada media kertas,
rambut palsu yang ada di wanita,
juga kalender yang berisi lingkaran berwarna,
dan utopia rencana keluar kerja – aku sampai di lautan direncanakan.

Burung-burung belibis tiba-tiba menjadi berani dan tidak mau lari,
matahari turun tapi tak pernah tengelam, dan aku duduk
di pinggir pantai memutar gelas seorang diri. Tentu dengan rasa yang sama.
dalam kensendirian. Tidak bisa menahan jatuh cinta.

“Aku cinta padamu” kataku.
“Aku tidak cinta pada apapun. pada diriku sendiri.” katamu.

Ukelele terletak. Tapi nyayianmu terus mengalun dan tak berkesudahan. Langit mulai gelap.
Burung-burung berhamburan.
Kamu mengajakku untuk mengejarnya dan berharap tak pernah dapat.

Aku pergi ke bandara dengan bahaya ; membawa lautan ke udara. Dan aku masih asik di dalam kesendirian, akh.

Mengisap rokok sembari menyeruput sebotol minuman dengan perlahan dalam lautan kebisuan.

Foto by : Ankey

Kebenaran itu sunyi, maka ku memilih untuk matikan lebtop, hape dan bermain ke lautan
ke tengah rimba yang banyak puncak gunung
kau minta aku pulang dan menjaga-jaga kehidupan
kenapa tidak langit? kenapa tidak gunung? kenapa tidak lautan?
mengapa tidak raja hutan atau penguasa samudera?
kenapa aku? kenapa tidak kau sendiri?
Hari ini aku menolak segala ucapan selamat tentang hidup yang terulang,
ku kunci pintu kamar menghadapi semesta, tapi doa-doa itu sembunyi di balik ibu.
Para karib dan orang-orang yang menyayangi, menangis dan tersenyum atas resiko
senda garauku, aku merasakan itu. Dengan hati-hati, Tuhan,
aku anakmu dan tahu ; Puncak segala keindahan adalah menjadi Tua.

******

Dan supaya tetap teringat, ku mengangkat gelas kearah langit walau kehilangan musim penghujan tapi surga sudah aku simpan di tutup botol paling menyala.

September mungkin akan selalu kelabu,
Dengan berbagai kebenaran yang bisu,
Agaknya, ketidak-nyamanan akan berlalu,
sebelum ajal datang bertamu.

Nabire, 06 September 2021

Mengerti Isi Hati Tuhan dari Film The Shack

Mengerti Isi Hati Tuhan dari Film The Shack

The Shack 2017

Dari sekian film kristen yang saya tonton mungkin Film The Shack memiliki dampak yang bagus buat saya, karena dari film tersebut membuat saya sangat terberkati. The Shack sendiri menggambarkan sebuah keluarga yang bahagia, selalu mengandalkan Tuhan dan Seorang ayah yang mencintai anak-anaknya, tetapi tidak semuanya berjalan dengan bahagia.

Ringkasan

Mack (Sam Worthington) adalah ayah yang bermasalah dengan masa lalu. Saat dalam perjalanan berkemah keluarga, anak perempuan Mack diculik saat dia menyelamatkan anaknya yang tenggelam di sungai. Polisi menyimpulkan bahwa putrinya dibunuh oleh seorang pembunuh berantai di gubuk, tapi polisi tidak menemukan tubuhnya.


Waktu berlalu, Mack menemukan sebuah catatan di kotak suratnya yang memintanya untuk kembali ke gubuk tempat anak perempuannya terbunuh. Suratnya ditandatangani oleh “Papa”, yang merupakan nama panggilan uniknya ketika menyebut Tuhan.

Mack yang curiga tidak memberi tahu siapa pun tentang catatan tersebut kecuali teman dan tetangganya, Willie (Tim McGraw), dan pergi ke gubuk sementara keluarganya pergi berlibur. Awalnya dia tidak menemukan siapa-siapa di sana, tapi seorang pria yang lewat mengajaknya berjalan.

Ternyata pria itu adalah Yesus dan Dia membawa Mack ke sebuah pondok gunung yang indah dan bertemu dengan ” Trinitas :” “Papa,” digambarkan sebagai wanita ibu (Octavia Spencer), Roh Kudus, digambarkan sebagai wanita misterius misterius bernama Sarayu dan Tuhan Yesus sendiri.

Sewaktu Mack tinggal disana, mereka menuntunnya dalam perjalanan iman dan pengampunan untuk melepaskan kepahitan yang sudah dialaminya.

Review Film The Shack

Keluarga tersebut mengalami kejadian yang cukup pahit dan membuat ayahnya untuk menjauh dari Tuhan karena anak kecilnya meninggal karena pembunuhan. Ayahnya mengalami sebuah frustasi karena Tuhan tidak menjawab doanya, hingga suatu ketika ia dipertemukan dengan Allah, Anak dan Roh Kudus kemudian sang Ayah sungguh marah besar kepada Allah karena menganggap Tuhan mengabaikan anaknya yang paling disayanginya meninggal.

Kemudian dari sisi lainnya sang Ayah diajarkan untuk mengenal lebih dalam bagaimana cara kerja Allah yang terutama sebuah kasih yang begitu besar yang belum dipahami sang Ayah. Dari pengalaman bersama Anak (Yesus) hingga Roh Kudus sedikit demi sedikit sang Ayah memahami sebuah kenyataan yang lebih indah daripada kepahitan yang dialaminya yaitu Kasih.

Trailer

Informasi

Film ini juga akan menggambarkan sebuah trinitas yang berdasarkan jenis kelamin, mungkin menurut pemahaman anda salah, tetapi saya rasa itu tidak menjadi masalah karena ini sebuah film dan yang saya tekankan bukanlah dari sisi kelamin wanita atau pria pada dasarnya kita tidak tahu hal-hal sorgawi, tetapi sebuah pengertian bahwa Tuhan bekerja melalui kasih dan bukan rancangan kecelakaan.

Tuhan Yesus Memberkati

Sumber : (Shandy/Kitaterang.com)

Di Pulau Kehidupan ada Kefokusan

    FB_IMG_1505650270779-01Photo by fransiskusyogi/bmw.yimiyo

Di sebuah pulau Kehidupan hiduplah Cinta, Kekayaan, Kecantikan, Kegembiraan dan Kesediaan.

Suatu saat pulau Kehidupan dilanda banjir yang hampir menenggelamkan seluruh penghuni. Cinta berusaha menyelamatkan dirinya dan menunggu pertolongan, sesaat kemudian tampaklah “kekayaan”, yang juga hendak menyelamatkan dirinya sedang melintas dengan perahunya, melihat itu cinta segera bertanya kepada kekayaan kalau ia dapat diberi tumpangan namun kekayaan menjawab aku tidak bisa mengajakmu cinta karena perahu ku sudah penuh, setelah itu melintaslah “kecantikan”, seperti sebelumnya cinta meminta untuk diberikan tumpangan namun kecantikan menjawab maaf cinta aku tak bisa mengajakmu, karena engkau akan mengotori kecantikan ku karena tidak ada yang memberi tumpangan Cinta dengan sabar menunggu pertolongan, tak lama kemudian melintaslah perahu yg dinaiki oleh “kegembiraan”, Cinta memohon tumpangan namun kegembiraan menjawab, aku tak bisa mengajakmu karena engkau akan merusak kebahagiaanku.

Tak lama kemudian melintas lagi sebuah perahu yg dinaiki oleh “kesedihan”, cinta memohon padanya agar diberi tumpangan namun kesedihan menjawab aku tak bisa mengajakmu ke dalam perahu ku karena aku tak mau kamu mengganggu kesedihanku. Ketika Cinta hampir putus asa melintaslah sebuah perahu yg dinaiki kakek tua dengan rambut dan jenggot yang sudah memutih, kakek itu meminta cinta naik ke atas perahunya, setelah menyelamatkan cinta ke sebuah pulau yang aman cinta merasa sangat bahagia dan bersyukur tapi ia lupa mengucapkan terima kasih dan tak tahu siapakah kakek tua itu yg telah menyelamatkan dirinya, tak lama kemudian cinta bertemu seorang penghuni pulau itu dan kemudian cinta bertanya apakah engkau tahu siapa kakek yang telah menyelamatkanku dan orang itu menjawab itu adalah sang “fokus”.

Dari semua pada akhirnya kefokusaan kita untuk menerima setiap persoalan yang kita hadapi, itulah yang akan membawa kita pada titik kebahagiaan yang sesungguhnya.

Terima kasih sudah membaca, semoga Terinspirasi. salam!

Berubah dan Bersyukur

Perjalanan tak selalu sesuai harapan,
Jalan terlihat panjang untuk diperjuangkan,
Semua Hanya cerita yg akan dikenangkan,
Kau yg tak seharusnya,
Kau yg tak pantas melakukannya,
Semua terjadi karenanya​,
Awali semua dengan baru,
Tetaplah pada kebiasaan yang lalu,
Jangan lupa bersyukur selalu.

Salam hangat.✌

IMG_20170821_124015-01

Ilustrasi : Kaki kosong mengisi cerita